Perbedaan dan permasalahan Masyarakat kota dan masyarakat pedesaan

Nama               : Rocky Daniel C
NPM               : 57415851
Kelas               : 1ia12


BAB 1
PENDAHULUAN

Kehidupan di desa sangatlah berbeda dengan kehidupan di kota karenan di desa masyarakatnya pagubuyuban dan kehidupannya yang masih sangat sederhana serta belom paham mengenai teknologi. Sedangkan masyarakat perkotaan kehidupannya individual dan telah mengikuti perubahan zaman dengan mengetahui adanya teknologi canggih.
Kebanyakan masyarakat perkotaan berasal dari desa yang ingin mencoba peruntungan (merantau) di kota. Karenan di desa tidak banyak memiliki banyak lowongan pekerjaan. Sehingga masyarakat pedesaan lebih memilih mencari pekerjaan ke kota.Dapat disimpulkan masyarakat perkotaan dan pedesaan sama. Sama- sama mencari mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya hanya saja berbeda cara mencari nafkahnya.
Perbedaan-perbedaan ini berasal dari adanya perbedaan yg mendasar dari keadaan lingkunganya, yg mengakibatkan adanya resiko pada personalitas serta segi-segi kehidupan. Kesan terkenal warga perkotaan kepada warga pedesaan merupakan bodoh,lambat dalam berfikir serta bertindak, dan gampang ,serta sebagainya.
Disini hukum rimba juga berlaku diamana yg kuat beliau yg berkuasa serta yg lemah tentu dapat tertindas. tdk ada lagi yg namanya tepo seliro. terjadilah kesenjangan sosial yg menyebabkan ketidak seimbangan dalam kehidupan perkotaan. di mana orang cuma dapat memperdulikan dia sendiri & enggak memperdulikan orang lain lagi. waktu ini tinggal dari pemerintahan kota sendiri macam mana ingin menanganinya apakah kota tersebut ingin di jadikan kota komersial atau kota budaya atau kota industri. maka karakteristik kota tersebut ada. kota dianggap akan memenuhi keperluan seluruhnya orang sebab tidak serupa  dengan di desa.




BAB 2 
ISI


               Masyarakat merupakan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Masyarakat dalam arti sempit yaitu sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu misalnya teritorial, bangsa, golongan dsb.


Masyarakat juga mempunyai syarat-syarat seperti :
·                Harus ada perkumpulan manusia
·                Telah tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu
·                Adanya aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama



Permasalahan Masyarakat Perkotaan

                      Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada  sifat-sifat kehidupan serta ciri-ciri kehidupan yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
1.              Kehidupan keagamaan didalam kota lebih buruk dari kehidupan keagamaan di desa 
2.              Kehidupan di kota pada umumnya mengurus dirinya masing-masing tanpa bergantung pada orang lain sehingga kehidupan keluarga susah disatukan karena perbedaan agama, kepentingan, dsb
3.              Kemungkinan mendapatkan pekerjaan lebih besar daripada di desa
4.              Pola fikir yang rasional sehingga menyebabkan interaksi yang lebih dibesarkan kepada kepentingan daripada diri sendiri
5.              Alur kehidupan yang cepat dikota menyebabkan pentingnya faktor waktu dalam kehidupan
6.              Masyarakat kota lebih terbuka dalam menerima pengaruh dari luar
7.              Karena kurangnya sosialisasi terhadap tetangga menyebabkan kurang atau ketiadaannya gotong royong dalam bermasyarakat. Seperti dalam hal membangun rumah yang pada umumnya masyarakat desa membuat rumah dengan gotong royong, sedangkan masyarakat perkotaan lebih sering menyewa tukang
Seperti itulah permasalahan sosial yang sering ditemukan didalam masyarakat perkotaan. Kehidupan yang penuh gengsi menyebabkan masyarakat perkotaan sukar untuk membantu antar sesama.

Permasalahan Masyarakat Pedesaan

                  Desa adalah suatu perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik, dan kultural yang 
terdapat disuatu daerah dan dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain. Masyarakat desa ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimana ia hidup dicintai serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakat atau anggota. Sehingga masyarakat pedesaan terkenal dengan tali persaudaraanya yang sangat tinggi.

Contoh permasalahan di pedesaan yaitu :

1.              Lemahnya posisi sumber daya alam
2.              Lemahnya posisi sumber daya manusia didalam pedesaan
3.              Lemahnya infrastruktur dan lemahnya aspek kelembagaan didalam pedesaan
4.              Sulit untuk mendapatkan pekerjaan
5.              Kurangnya pengetahuan sosial sehingga mudah ditipu oleh masyarakat kota
6.              Konflik/pertengkaran yang biasanya berkisar dari masalah sehari-hari/rumah   tangga
7.              Kontroversi yang disebabkan dari perubahan konsep adat istiadat dan kebudayaan
8.              Kompetisi dan persaingan yang negatif bila menunjukan sifat iri

Dari semua hal diatas dapat kita ketahui perbedaan-perbedaan permasalahan sosial didalam masyarakat perkotaan dan pedesaan, sehingga dapat diketahui perbedaan permasalahan sosial dalam hal :
·                Jumlah dan kepadatan penduduk
·                Lingkungan hidup
·                Mata pencaharian
·                Corak kehidupan sosial
·                Stratifiksi sosial
·                Mobilitas sosial
·                Pola interaksi sosial
·                Solidaritas sosial






INTERAKSI DESA DAN KOTA
Interaksi sosial dapat terjadi karena adanya kontak sosial dan komunikasi.
1. Pola interaksi sosial pada masyarakat ditentukan oleh struktur sosial masyarakat yang bersangkutan.
2. Pola interaksi masyarakat pedesaan adalah dengan prinsip kerukunan, sedang masyarakat perkotaan lebih ke motif ekonomi, politik, pendidikan, dan kadang hierarki.
3. Pola interaksi masyarakat pedesaan bersifat horisontal, sedangkan masyarakat perkotaan vertikal.
4. Pola interaksi masyarakat kota adalah individual, sedangkan masyarakat desa adalah kebersamaan.
5. Pola solidaritas sosial masyarakat pedesaan timbul karena adanya kesamaan-kesamaan kemasyarakatan, sedangkan masyarakat kota terbentuk karena adanya perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat.

Pengaruh kota terhadap desa :
1. kota menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan desa
2. menyediakan tenaga kerja bidang jasa
3. memproduksi hasil pertanian desa
4. penyedia fasilitas-fasilitas pendidikan, kesehatan, perdagangan, rekreasi
5. andil dalam terkikisnya budaya desa
Pengaruh desa terhadap kota :
1. penyedia tenaga kerja kasar
2. penyedia bahan-bahan kebutuhan kota
3. merupakan hinterland
4. penyedia ruang (space).

URBANISASI DAN PENANGGULANGANNYA
Urbanisasi adalah suatu proses perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Urbanisasi dilihat dari kacamata sosiolog menunjukkan tiga gejala sosial yaitu urbanisasi itu sendiri, detribalisasi, dan stabilitas.
Ahli ekonomi melihat pada beralihnya corak mata pencaharian yang baru di kota yang wujudnya subsistence urbanization sebagai pengganti corak sebelumnya yaitu subsistence agriculture. Ahli geografi melihatnya sebagai

1. Perkembangan persentase penduduk yang bertempat tinggal di perkotaan, baik secara mondial, nasional, maupun regional.
2. Bertambahnya penduduk yang menjadi bermata pencaharian nonagraris di pedesaan.
3. Tumbuhnya suatu pemukiman menjadi kota.
4. Mekar atau meluasnya struktur artefaktial-morfologis suatu kota ke kawasan sekelilingnya.
5. Meluasnya pengaruh suasana perekonomian kota ke pedesaan.
6. Meluasnya pengaruh suasana sosial, psikologis, dan kultural kota ke pedesaan; dengan perkataan lain meluasnya aneka nilai dan norma urban ke kawasan di luarnya.



Faktor-faktor yang mempengaruhi urbanisasi
Faktor pendorong :
1. timbulnya kemiskinan di kota
2. kegagalan panen
3. peraturan adat yang kuat
4. kurangnya sarana pendidikan pengembangan diri
5. perang antarkelompok

Faktor penarik :
1. di kota banyak pekerjaan
2. pekerjaan lebih sesuai pendidikan
3. mengangkat status social
4. pengembangan usaha di luar bidang pertanian
5. fasilitas pendidikan lebih banyak
6. modal lebih banyak
7. tingkat budaya lebih tinggi

Akibat urbanisasi :
1. berkurangnya tenaga kerja di desa
2. terbentuknya daerah suburban
3. terbentuknya pemukiman kumuh
4. meningkatnya tuna karya

Usaha penanggulangan urbanisasi :
- Lokal jangka pendek :
1. perbaikan perekonomian pedesaan
2. pembersihan pemukiman kumuh
3. penataan pemukiman kumuh
4. memperluas lapangan kerja
5. membuat dan melaksanakan proyek perkotaan
- Lokal jangka panjang
- Nasional jangka pendek
- Nasional jangka panjang

KONFLIK SOSIAL DAN INTEGRASI SOSIAL

1.         KONFLIK SOSIAL
Perspektif fungsionalisme melihat masyarakat sebagai suatu sistem yang stabil dan selalu mengandung keseimbangan. Sebaliknya, teori konflik sebagai reaksi terhadap fungsionalisme pada tahun 1950-an dan 1960-an mengemukakan bahwa masyarakat terdiri atas kelompok-kelompok yang bertikai yang sering bertempur habis-habisan, bukannya sebagai keluarga besar yang bahagia.





 2.        INTEGRASI SOSIAL
Integrasi sosial dikonsepkan sebagai suatu proses ketika kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat saling menjaga keseimbangan untuk mewujudkan kedekatan hubungan-hubungan sosial, ekonomi maupun politik. Kelompok-kelompok sosial tersebut dapat terwujud atas dasar agama atau kepercayaan, suku, ras, dan kelas. Dalam konteks ini, integrasi tidak selamanya menghilangkan diferensiasi tetapi yang terpenting adalah memelihara kesadaran untuk menjaga keseimbangan hubungan. Pokok-pokok integrasi sosial menurut Dahrendoof (1986) adalah (a) Stabilitas, (b) Fungsi koordinasi, (c) Konsensus, dan (d) Integrasi yang terstruktur dengan baik.

Sedangkan proses terjadinya integrasi sosial di masyarakat dapat dikelompokkan ke dalam tiga dimensi, yaitu (1) masyarakat dapat terintegrasi di atas kesepakatan sebagian besar anggota terhadap nilai-nilai sosial tertentu yang bersifat fundamental dan (2) masyarakat dapat terintegrasi karena sebagian besar anggotanya terhimpun dalam berbagai unit sosial sekaligus (cross-cutting affiliations). Melalui mekanisme demikian, konflik-konflik yang terjadi baik yang tampak maupun yang laten, teredam oleh loyalitas ganda, dan (3) masyarakat dapat terintegrasi atas saling ketergantungan di antara unit-unit sosial yang terhimpun di dalamnya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Akibat adanya perbedaan pemilikan dan penguasaan sumber ekonomi, seperti kaya, menengah, dan miskin.


 Ada dua macam mobilitas sosial yaitu vertikal dan horisontal. Yang vertikal berhubungan dengan perpindahan posisi ke atas atau ke bawah, sedangkan yang horisontal berhubungan dengan perpindahan dari satu bidang atau dimensi ke bidang atau dimensi lainnya dalam kelas yang sama. Pengendalian sosial (kontrol sosial) adalah kontrol yang bersifat psikologik dan nonfisik, yaitu merupakan tekanan mental terhadap individu, sehingga individu akan bersikap dan bertindak sesuai dengan penilaian kelompok, karena ia tinggal dalam kelompok. Adapun hasil dari pengendalian sosial adalah (a) proses pembentukan kepribadian sesuai dengan keinginan kelompok, dan (b) kelangsungan hidup atau kesatuan kelompok lebih.




BAB 3
KESIMPULAN

Masyarakat pedesaan adalah sekolompok orang yang hidup bersama dan masih kental dengan budaya lokal, bekerjasama dan antaranggota kelompok mempunyai hubungan yang erat antara 1 dengan yang anggota lainnya. Sedangkan masyarakat kota ialah masyarakat yang tinggal di sebuah kota yang megah, dengan gaya hidup yang individual , jalan piker yang rasional dan tidak terikat oleh suatu norma tertentu.
Walaupun masyarakat pedesaan dan perkotaan berbeda tetap kedua komponen tersebut memiliki hubungan yang signifikan, artinya kehidupan di kota tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak ada pasokan tenaga dari masyarakat pedesaan ,sedangkan  masyarakat pedesaan pada umumnya pergi ke kota untuk mencari lowongan pekerjaan, mencoba peruntungan nasib(merantau) .
            Menurut penulis permasalahan antara masyarakat pedesaan dan perkotaan dapat diatasi jika lebih serius mengurus ini, seperti pengadaan pelatihan entrepreneur untuk masyarakat desa agar masyarakat desa dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, mengembangkan pedesaan menjadi perkotaan agar tidak terjadi kesenjangan ekonomi yang berbeda jauh antara ekonim perdesaan dan perkotaan, dsb.









Sumber            :


Comments

Popular posts from this blog

TKINTER TUTORIAL | Login | Python

tugas 1 PBI : SUMBER DAYA MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL WIRAUSAHA

Laporan Perjalanan TMII